Salah satu hal yang sangat mungkin
kita kendalikan sendiri adalah bagaimana cara berpikir kita. Kalau kita mau berpikir
positif, maka kita memiliki kesempatan untuk membuang segala hal yang tidak
baik, memungkinkan kita untuk menjaga perasaan kita, menjaga langkah perjalanan
kita, dan menjaga hubungan kita dengan orang lain.
Ketika kita
menghadapi masalah hendaklah kita bersikap tenang, Jangan
biarkan orang lain membuat kita emosi, sebab mereka menjadi pihak yang menang
dan kita yang kalah. Kita memiliki pilihan untuk marah atau tidak marah,
tergantung bagaimana kita mengendalikan emosi kita. Marah atau tidak marah
bukanlah sesuatu yang harus dikerjakan. Kita harus memilihnya; memilih marah
atau tidak marah.
Menyimpan
hal-hal atau peristiwa-peristiwa buruk dan bersiap-siap untuk membalasnya
adalah sikap dan tindakan hidup yang merusak diri sendiri dan orang lain. Apa
perlu kita menyimpan hal-hal buruk kalau hal-hal itu tidak diperlukan dan tidak
ada gunanya? Apa untungnya kita melakukan hal-hal buruk kalau hal-hal itu
justru menggambarkan kejelekan kita sendiri dan merusak hubungan dengan orang
lain? Rasanya memang tidak ada gunanya, tidak ada perlunya!
Mau
tidak mau, kita harus mengakui apa pun, siapa pun selalu memiliki sisi
baik-buruk, sisi yang menyenangkan-tidak menyenangkan, sisi positif-negatif.
Itu hal yang wajar. Akan menjadi tidak wajar jika kita memandang sesuatu dengan
hanya memperhatikan hal-hal yang jeleknya saja. Padahal, ada sisi baik, indah,
positif, dan sisi yang menyenangkan. Apa yang baik akan dilihat sebagai sesuatu
yang perlu dikembangkan, sedangkan hal-hal buruk dilihat sebagai hal-hal yang
perlu diperbaiki. Hal-hal baik perlu diambil, sedangkan hal-hal yang tidak baik
perlu dibuang Hal-hal yang baik harus menjadi titik pandang ketika kita
menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Hadapilah
setiap kesulitan yang ada dan kalahkanlah kesulitan. Jangan lari dari
kesulitan. Apabila kita berlari, kita tidak memiliki pengalaman menghadapi
kesulitan, kita tidak memiliki kekuatan dan ketangguhan dalam menghadapi
kesulitan. Hendaklah kita memandang
kesulitan sebagai tantangan dan peluang untuk maju.
Pertanyaan :
1.
Bagaimana cara
mengendalikan emosi yang berlebihan selain bersikap tenang?
2.
Apakah Kehidupan
yang tidak memberikan pengaruh positif bagi kehidupan orang lain adalah
kehidupan yang tidak layak untuk dijalani? Contohnya: Seseorang mencuri
di rumah seorang koruptor dan hasil curiannya dibagikan kepada orang yang tidak
mampu.